Agar Tak Salah Didik, Ketahui 4 Tipe Parenting Ini



Beberapa anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang berbeda dapat tumbuh dengan kepribadian yang sangat mirip. Sebaliknya, anak-anak yang berbagi rumah dan dibesarkan di lingkungan yang sama dapat tumbuh untuk memiliki kepribadian yang sangat berbeda.

Menurut para ahli, ini erat hubungannya dengan tipe parenting yang sangat dapat membawa pengaruh pada perkembangan anak. Ingin tahu jenis parenting mana yang terbaik untuk mengasuh anak, baca lanjutannya di sini!

Biar Pinternya Maksimal,Yuk Join Les Di IBSI Education.
Hubungi 
www.ibsieducation.com 
wa.me//6288989679199

Macam-Macam Pola Asuh

Mari perhatikan lebih dekat masing-masing dari keempat gaya pengasuhan ini dan dampaknya pada perilaku anak.

  1. Authoritarian Parenting

Dalam gaya pengasuhan otoriter seperti ini, anak-anak diharapkan untuk mengikuti aturan ketat yang ditetapkan oleh orang tua. Kegagalan untuk mengikuti aturan seperti itu biasanya menghasilkan hukuman. Orang tua yang otoriter tidak menjelaskan alasan di balik aturan ini. Jika diminta untuk menjelaskan, orang tua mungkin hanya menjawab, "Karena Mama bilang begitu."

Walaupun orang tua ini memiliki tuntutan tinggi, tetapi mereka tidak terlalu responsif terhadap anak-anaknya. Mereka berharap anak-anaknya berperilaku luar biasa dan tidak membuat kesalahan, tetapi memberikan sedikit arahan tentang apa yang harus dilakukan atau dihindari anak-anaknya di masa depan. Kesalahan dihukum seringkali cukup keras, tetapi anak-anaknya sering bertanya-tanya apa yang salah mereka lakukan.

Meskipun memiliki aturan ketat dan harapan yang tinggi, tetapi mereka tidak banyak menjelaskan alasan di balik tuntutannya dan hanya berharap anak-anak patuh tanpa pertanyaan.

  1. Authoritative Parenting

Seperti orang tua yang otoriter, orang tua yang memiliki gaya pengasuhan yang otoritatif menetapkan aturan dan pedoman yang diharapkan diikuti oleh anak-anak. Namun, gaya pengasuhan ini jauh lebih demokratis.

Orang tua yang berwibawa responsif terhadap anak-anaknya dan mau mendengarkan pertanyaan. Orang tua ini berharap banyak dari anak-anaknya, tetapi mereka memberikan kehangatan, umpan balik, dan dukungan yang memadai.

Biar Pinternya Maksimal,Yuk Join Les Di IBSI Education.
Hubungi 
www.ibsieducation.com 
wa.me//6288989679199

Ketika anak-anak gagal memenuhi harapan, orang tua ini lebih mengasuh dan memaafkan daripada menghukum. Tipikal parenting seperti ini tegas, tetapi tidak mengganggu dan membatasi. Metode disiplin mereka mendukung, daripada menghukum. Pada metode ini, orang tua ingin anak-anak mereka bersikap tegas serta bertanggung jawab secara sosial dan mengatur diri sendiri. 

Kombinasi harapan dan dukungan inilah yang membantu anak-anak dari orang tua yang berwibawa mengembangkan keterampilan, seperti kemandirian, kontrol diri, dan pengaturan diri.

  1. Permissive Parenting

Orang tua permisif kadang-kadang disebut sebagai orang tua yang memanjakan dan memiliki sedikit tuntutan untuk membuat anak-anaknya. Orang tua ini jarang mendisiplinkan anak-anak mereka karena memiliki harapan yang relatif rendah akan kedewasaan dan pengendalian diri.

Tipe parenting ini lebih responsif daripada yang mereka tuntut. Mereka tidak tradisional dan toleran, tidak memerlukan perilaku yang matang, memungkinkan pengaturan diri yang cukup, dan menghindari konfrontasi. Orang tua yang permisif umumnya mengasuh dan berkomunikasi dengan anak-anak serta sering menempatkan diri sebagai teman ketimbang orang tua.

  1. Uninvolved Parenting

Gaya pengasuhan yang tidak terlibat ditandai oleh beberapa tuntutan, responsif yang rendah, dan komunikasi yang sangat sedikit. Tipikal parenting ini, kerap memenuhi kebutuhan dasar anak, tetapi terlepas dari kehidupan anak. 

Biar Pinternya Maksimal,Yuk Join Les Di IBSI Education.
Hubungi 
www.ibsieducation.com 
wa.me//6288989679199

Orang tua mungkin memastikan bahwa anak-anak mereka diberi makan dan memiliki tempat berteduh, tetapi tidak menawarkan apa-apa dengan cara bimbingan, struktur, aturan, bahkan dukungan. Dalam kasus-kasus ekstrem, orang tua ini bahkan dapat menolak atau mengabaikan kebutuhan anak-anak mereka.


Sumber : https://www.halodoc.com/

Komentar